Apa yang Perlu Pasien Jantung Ketahui tentang Covid-19
Apa yang Perlu Pasien Jantung Ketahui tentang Covid-19
Posted on 2021-08-20 09:12:28 by Admin Dokter Jantung

Kontributor: Dr. Michael Jordan Simorangkir


Segala informasi dan fakta yang disajikan dalam tajuk kesehatan ini mungkin akan berubah sejak publikasi karena pesatnya perkembangan seputar coronavirus. Berikut ini adalah apa yang pasien jantung perlu ketahui tentang Covid-19. Semoga bermanfaat!

Apa itu COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh strain baru dari coronavirus yang disebut Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) di mana sebelumnya disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV’. Akronim COVID-19 terdiri atas “coronavirus disease 2019”. Kejadian luar biasa yang disebabkan oleh COVID-19 ditetapkan menjadi pandemi global oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada 11 Maret 2020.1

Menurut WHO2, moda transmisi virus SARS-CoV-2 adalah melalui kontak langsung, tidak langsung, atau kontak erat dengan penderita COVID-19 melalui sekresi air liur, saluran pernafasan, atau droplet (percikan), udara (airborne), permukaan yang terkontaminasi (fomit), fekal-oral, darah, ibu ke anak, dan binatang ke manusia. Berdasarkan data yang ada, transmisi COVID-19 bisa dari penderita yang bergejala dan tidak menunjukkan gejala.

Apabila SARS-CoV-2 menginfeksi Anda, gejala yang disebabkan dapat berupa tidak ada gejala hingga penyakit pernafasan ringan hingga berat, dan kematian. Gejala pada umumnya dapat berupa demam, batuk, sesak nafas, mual, muntah, diare, kehilangan indera penghidu dan perasa. Pada infeksi yang berat, penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia hingga kematian.

Tidak hanya saluran pernafasan, ternyata pasien dengan komorbiditas kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan kardiomiopati berisiko mengidap COVID-19 berat. Komplikasi dari COVID-19 bagi pasien jantung dapat berupa gangguan irama jantung, cedera jantung, atau gagal jantung onset baru. Peristiwa ini diperkirakan terjadi akibat peningkatan kebutuhan jantung dan metabolisme tubuh akibat stres pernafasan yang disebabkan oleh COVID-19.

Meskipun gejala COVID-19 serupa dengan flu (influenza), Anda harus mengetahui gejala “red flags” seperti sesak nafas hebat, bibir, wajah, atau kuku berubah menjadi biru, nyeri dada, tiba-tiba bingung, atau kesulitan bangun atau tetap terjaga. Segeralah konsultasi dengan dokter dan melakukan tes lanjutan.

Siapakah yang berisiko?
COVID-19 dapat menyebabkan penyakit yang berat bagi mereka yang memiliki komorbiditas:3 

  • Kanker
  • Penyakit Serebrovaskular/Stroke
  • Penyakit Gagal Ginjal Kronis
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Diabetes mellitus, Tipe 2
  • Penyakit Jantung (gagal jantung, penyakit jantung koroner, kardiomiopati)
  • Keadaan immunocompromised setelah transplantasi organ
  • Obesitas (IMT > 30 kg/m2 Amerika; IMT > 25 kg/m2 Asia)
  • Kehamilan
  • Perokok (saat ini atau sebelumnya)
  • Penyakit Hati/liver

Menurut CDC3 kondisi-kondisi di atas memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita komplikasi COVID-19 lebih berat. Kondisi lainnya seperti asma, hipertensi, dan DM tipe 1 juga dapat meningkatkan risiko infeksi berat namun data masih terbatas.

Apa yang harus saya lakukan apabila saya terdiagnosis COVID-19?
Apabila Anda seorang pasien jantung dan terkena COVID-19, usahakan untuk tenang dan tidak panik. Berikut ini adalah beberapa petunjuk:

  1. Hubungi tim petugas kesehatan/satgas COVID-19 di lingkungan tempat tinggal untuk menilai apakah Anda berisiko tinggi komplikasi berat COVID-19.
  2. Istirahat dan lanjut konsumsi obat jantung sesuai preskripsi dokter.
  3. Tetaplah di rumah kecuali Anda hendak konsultasi dengan dokter di Rumah Sakit (RS).
  4. Pakai masker yang menutup hidung dan mulut.
  5. Jaga jarak dari orang lain.
  6. Hindari transportasi publik.
  7. Cuci tangan selama 20 detik dengan air dan sabun atau handrub.
  8. Disinfeksi permukaan yang sering disentuh.
  9. Tidur di kamar yang berbeda dengan anggota keluarga lainnya, usahakan ventilasi kamar baik.
  10. Monitor gejala demam dengan termometer atau saturasi oksigen bila sesak. Apabila terdapat gejala “red flags” segera hubungi dokter atau ke IGD.

Apabila Anda telah sembuh dari COVID-19, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dalam waktu 3 bulan. Vaksin dapat diberikan apabila Anda:

  • Penderita penyakit kardiovaskular yang tidak bergejala dalam 3 bulan terakhir.
  • Penderita gagal jantung kronis stabil dan sumbatan koroner yang telah dilakukan tindakan revaskularisasi.
  • Penderita hipertensi terkontrol dengan TD <140/90 mmHg.

Sumber:

  1. The New York Times. Coronavirus Live Updates: W.H.O. Declares Pandemic as Number of Infected Countries Grows. The New York Times. 2020 (tersedia di https://www.nytimes.com/2020/03/11/world/coronavirus-news.html#link-682e5b06).
  2. Transmission of SARS-CoV-2: implications for infection prevention precautions: scientific brief. Jenewa: World Health Organization; 2020 (tersedia di https://www.who.int/publications/i/item/modes-of-transmission-of-virus-causing-covid-19-implications-for-ipc-precaution-recommendations).
  3. Underlying medical conditions associated with high risk for severe COVID-19: Information for healthcare providers. Centers for Disease Control and Prevention. 2021 (tersedia di https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/clinical-care/underlyingconditions.html).
  4. Rekomendasi PP PERKI tentang Vaksin COVID-19. 2021. (tersedia di https://inaheart.org/rekomendasi-perki-terkait-vaksin-covid-19)
  5. Foto: Virus SARS CoV2 hasil isolasi dari pasien di Amerika Serikat, koleksi NIAID's Rocky Mountain Laboratories (RML) in Hamilton, Montana. https://www.flickr.com/photos/niaid/49530315718/in/album-72157712914621487/

 

Penyakit Jantung dan pembuluh darah

Bagikan: