Penyakit Jantung Koroner & Ragam Tipe Bedah bypass
Penyakit Jantung Koroner & Ragam Tipe Bedah bypass
Posted on 2021-06-13 01:01:38 by Admin Dokter Jantung

Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit jantung iskemik dikenal sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia yang menyerang berbagai kelompok usia. Penyakit ini dipicu oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak di dinding arteri yang menyebabkan pembentukan plak. Aterosklerosis menimbulkan penyempitan pada pembuluh hingga menghambat aliran darah beroksigen ke arteri yang terdapat di jantung. Kondisi tersebut membuat jantung kekurangan oksigen sehingga terjadi serangan jantung.

PJK derajat ringan dapat diatasi dengan perbaikan pola hidup, obat-obatan, dan prosedur angioplasty. Angioplasti merupakan prosedur nonbedah berupa pemasangan tabung kecil (stent) untuk menopang dinding bagian dalam pembuluh arteri yang menyempit. Prosedur ini tidak bisa dilakukan pada PJK derajat berat.

Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) atau bedah bypass koroner menjadi solusi bagi kasus PJK yang tidak dapat ditangani dengan angioplasty. Prosedur ini membuat jalur baru aliran darah dengan mencangkok pembuluh darah sehat yang diambil dari kaki, lengan atau dada, dan menghubungkan pembuluh tersebut di bawah dan di atas arteri yang tersumbat di jantung. Dengan demikian aliran darah ke otot jantung membaik, kemampuan jantung memompa turut meningkat, dan risiko terjadinya serangan jantung semakin menurun.

Saat ini terdapat tiga cara melakukan operasi bypass.
1. CABG konvensional
Pada prosedur ini, tulang dada dibuka guna mengekspos jantung dan arteri. Fungsi jantung akan dihentikan, dan pasien terhubung dengan mesin bypass jantung-paru (cardio-pulmonary bypass machine atau CPBM) yang mengambil alih tugas jantung dan paru-paru untuk menjaga pasokan darah dan oksigen ke seluruh tubuh selama prosedur berlangsung.

2. Off-pump Coronary Artery Bypass Grafting (OPCABG)
Seperti CABG konvensional, tulang dada dibuka untuk mengekspos jantung dan arteri. Namun fungsi jantung tidak dihentikan dan tidak menggunakan mesin bypass jantung paru.

3. Minimal Invasive Direct Coronary Artery Bypass Grafting (MIDCABG)
Tidak perlu membuka tulang dada, cukup membuat beberapa sayatan di antara iga. Hasil akhir lebih baik secara estetika dengan hanya meninggalkan sedikit bekas luka operasi. Operasi berlangsung tanpa bantuan mesin bypass, namun pasien dipasangi alat yang berfungsi menstabilkan detak jantung dan diberi obat untuk menurunkan detak jantung. Pada dada pasien terpasang selang untuk drainase cairan yang biasanya dilepas dalam 1-2 hari. MIDCABG cocok untuk bypass pembuluh darah yang terletak di bagian depan jantung.

Setiap tipe bedah bypass memiliki keunggulan masing-masing. Pasien dan dokter perlu berdiskusi untuk menentukan pilihan bedah yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Bila pada saat operasi berlangsung ditemukan hal-hal yang sebelumnya tidak ada atau tidak terdeteksi saat pemeriksaan, dokter bedah jantung bisa sewaktu-waktu memutuskan untuk mengubah tipe operasi bypass. Misalnya, dalam operasi MIDCABG yang tengah berlangsung, tiba-tiba harus membuka tulang dada.

Operasi bypass koroner dapat dilakukan secara terjadwal maupun dalam situasi darurat, misalnya ketika pasien mengalami serangan jantung dan tidak menunjukkan respon terhadap prosedur nonbedah.

Apabila kondisi pascabedah stabil, pasien boleh pulang 4-6 hari kemudian. Pasien bisa kembali beraktivitas normal setelah 2-3 pekan walaupun penyembuhan pascabedah berlangsung berbulan-bulan (rata-rata antara 3-6 bulan). Pasien perlu menjalani pemeriksaan berkala untuk memantau hasil bypass. Pada mayoritas pasien bedah bypass koroner, hasil cangkok pembuluh tetap bagus selama bertahun-tahun.

Meskipun dapat memperbaiki kondisi jantung, prosedur bypass tidak bisa mencegah terjadinya ateroklerosis kembali. Penumpukan plak pada arteri dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat yang mencakup diet sehat untuk jantung, olahraga teratur, mengendalikan kadar gula darah, tekanan darah dan kolesterol, serta tidak merokok. Di samping itu, pasien harus disiplin menjalani terapi obat-obatan yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol, menurunkan risiko terbentuknya bekuan darah, dan menjaga jantung bekerja dengan baik.

Foto: DR. Dr. Dudy Hanafy, SpBTKV(K), MARS, FISA, FIHA bersama tim bedah jantung.

#PenyakitJantungKoroner #JantungKoroner #aterosklerosis #atherosclerosis #BedahJantung #BedahJantungKoroner #BedahBypass #BedahBypassKoroner #CoronaryArteryBypassGrafting #CABG #OffPumpCoronaryArteryBypassGrafting #OPCABG #OPCAB #MinimalInvasiveDirectCoronaryArteryBypassGrafting #MIDCABG #MIDCAB #pilihanbedahbypass #DuoHanafy #dokterjantungcom #dokterjantung #SpesialisBedahJantung #drDudyArmanHanafySpBTKV #drDudyHanafy #DudyHanafyMD

 

Penyakit Jantung dan pembuluh darah

 

Bagikan: