Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)
Posted on 2021-08-07 03:08:32 by Admin Dokter Jantung

Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) adalah suatu prosedur Bedah Jantung yang dikerjakan oleh dokter bedah jantung untuk meningkatkan aliran darah menuju otot jantung.

Arteri koroner berfungsi dalam membawa darah dan oksigen menuju otot jantung. Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner atau yang biasa dikenal dengan Coronary Artery Disease (CAD), zat-zat berlemak terbentuk dan terkumpul dalam dinding arteri menyebabkan ruangan dalam arteri semakin menyempit. Penyempitan terhadap arteri mengakibatkan penurunan jumlah oksigen dan aliran darah yang dihantarkan menuju otot jantung.

Hal ini dapat memicu terjadinya chest pain, atau yang biasa dikenal sebagai nyeri dada, dan memungkinkan tejadinya heart attack atau serangan jantung.

Pada kondisi inilah dibutuhkan prosedur Bedah Jantung yaitu CABG yang dilakukan oleh dokter bedah jantung untuk meningkatkan aliran darah dengan harapan dapat menurunkan keluhan, mencegah terjadinya komplikasi, menurunkan jumlah obat yang dikonsumsi dan meningkatkan kesempatan untuk hidup lebih lama.

 

Prosedur Bedah

 

Terdapat dua tahap dalam operasi bedah jantung CABG yang dilakukan oleh dokter bedah jantung disaat yang bersamaan, tahap pertama pembuluh darah dari bagian kaki, tangan, atau tubuh lain akan diambil. Pada tahap kedua, pembuluh darah tersebut akan disambungkan pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Dalam proses operasi ini, dokter bedah jantung akan menggunakan salah satu dari dua Teknik, yaitu on pump (traditional-Conventional CABG) dan off pump (OPCAB: Off-Pump Coronary Artery Bypass). Perbedaan yang paling signifikan adalah berdetak atau tidaknya jantung pada saat operasi dilakukan yaitu menggunakan atau tidak menggunakan Mesin Jantung Paru (Heart lung Machine).

Pasien dengan pengkapuran (kalsifikasi) pembuluh darah jantung derajat sedang hingga berat, penurunan fungsi jantung, perdarahan, alergi terhadap aspirin maupun clopidogrel, disarankan melakukan prosedur bedah jantung CABG dibandingkan dengan pemasangan stents atau PCI.

Jika pasien yang mengalami penyakit diabetes walaupun pengkapurannya ringan, juga disarankan dilakukan prosedur bedah jantung CABG. Pemasangan stent tidak disarankan apabila pasien memiliki umur yang sangat muda ataupun sangat tua, riwayat penyakit sindrom koroner akut, penyakit paru kronik, demensia dan risiko terkena stroke yang tinggi.

Dengan kemajuan teknologi operasi, risiko dari prosedur bedah jantung CABG dibandingkan dengan pemasangan stents atau PCI sama rendah, sehingga pasien tidak perlu takut untuk menjalani prosedur bedah jantung CABG yang dilakukan oleh dokter bedah jantung sebagai terapi atau pengobatan utama.

 

 

 

 

 

Prosedur Bedah

Bagikan: