Aritmia Unik Berubah-ubah Bagai Bunglon : Kasus WPW Syndrome dengan Multiple Extension
Memiliki kesehatan prima kerap menjadi prasyarat mutlak bagi profesi tertentu. Akhir pekan lalu (Jumat 25/2/2022), saya memenuhi permintaan seorang kolega untuk melakukan ablasi pada pasien berusia 35 tahun. Ia seorang tentara yang sedang dalam masa penilaian untuk naik pangkat. Pasien terdeteksi memiliki gangguan irama jantung jenis supraventricular tachycardia (SVT) dengan detak jantung bisa mencapai kisaran 200 bpm. Detak sedemikian cepat tidak ia rasakan karena terbiasa melakukan latihan fisik yang berat.
Sebenarnya ablasi yang saya lakukan itu adalah prosedur yang kedua kali. Ablasi pertama sudah dilakukan oleh kolega saya namun tidak mencapai target yang diharapkan. Pasien minta dilakukan reablasi, pokoknya harus sembuh atau kariernya stagnan! Kolega segera menghubungi saya untuk terlibat dalam prosedur ablasi kedua.
Saya lihat dari hasil tes elektrokardiogram (EKG) terdapat SVT QRS sempit, SVT QRS lebar yang menjebak seolah-olah ada ventricular tachycardia (VT), dan atrial fibrillation (AFib) yang berpotensi menyebabkan stroke. Saat melakukan pemetaan, saya menemukan penyebab kegagalan upaya ablasi pertama, yaitu sumber aritmia berpindah-pindah hingga sulit menentukan lokasi yang akan diablasi. Pemetaan menunjukkan terdapat aktivasi septal, posterior dan lateral, ada orthodromic (dari atrium ke ventrikel kembali ke atrium) dan antidromic SVT (lawan arah), serta tercetus fibrilasi atrium yg menetap (sustained AFib) yg perlu kardioversi (kejut listrik) untuk kembali ke irana sinus.
SVT dapat terpicu oleh berbagai faktor. Pada pasien ini, SVT disebabkan oleh Wolff-Parkinson-White (WPW) Syndrome, yaitu gangguan irama jantung cepat abnormal yang terjadi karena jantung memiliki koneksi listrik ekstra (disebut accessory pathway atau ekstensi) di luar kabel alami normal (AV node dan His). Pasien memiliki accessory pathway
dengan cabang paling banyak dibandingkan dengan berbagai kasus WPW Syndrome yang pernah saya tangani. Ekstensi melintang dari septal sampai ke lateral kiri, mengakibatkan aktivasi berpindah-pindah semudah bunglon berubah warna.
Syukur alhamdulillah, WPW Syndrome dengan accessory pathway yang sangat unik dapat teratasi dalam 3 jam walaupun terdapat banyak faktor penyulit. Kasus aritmia bunglon dengan accessory pathway lebar dengan ekstensi ke septal dan lateral seperti ini terbilang unik. Saya sarankan kolega tersebut untuk segera menuliskan laporannya. Kita tunggu saja kapan akan muncul dalam jurnal medis.
#ceritaDuoHanafy #ceritaDickyHanafyMDPhD #aritmia #arrhythmia #WPWsyndrome #accessorypathway #UniqueWPWsyndrome #WPWSyndromewithUniqueAccessoryPathway #SVT #SVTarrhythmia #aritmiaSVT #tachycardia #ChameleonArrhythmia #koneksilistrikekstrapadajantung #cardiacablation #ablasijantung #ablation #ablasi #prosedurnonbedah #nonbedah #nonsurgery #nonsurgeryprocedure #catheter #kateter #catheterablation
Foto : Freepik (Created by kuritafsheen77)
Bagikan: