Waspadai Henti Jantung Mendadak! Dapat Terjadi pada Siapa Saja
Waspadai Henti Jantung Mendadak! Dapat Terjadi pada Siapa Saja
Posted on 2022-06-16 03:45:53 by Admin Dokter Jantung

Apa itu Henti Jantung?

Henti jantung atau cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang terjadi secara mendadak. Akibat hal ini otak dan semua organ vital tidak mendapatkan pasokan oksigen sehingga jika tidak segera ditangani dalam beberapa menit dapat menyebabkan kematian. Jantung memiliki sistem kelistrikan yang mengontrol denyut dan irama detak jantung. Gangguan pada sistem kelistrikan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang disebut aritmia. Saat terjadi aritmia, detak jantung dapat menjadi sangat cepat atau sangat lambat disertai irama jantung yang tidak teratur. Aritmia memiliki banyak tipe, salah satu tipe aritmia dapat menyebabkan jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan henti jantung mendadak.

Henti jantung tidak sama dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi jika aliran darah ke otot jantung tersumbat. Pada serangan jantung, jantung tidak berhenti secara tiba-tiba. Henti jantung dapat terjadi setelah atau selama masa pemulihan dari serangan jantung. Orang yang memiliki penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami henti jantung. Namun, henti jantung dapat terjadi pada orang yang terlihat sehat dan tidak diketahui memiliki penyakit jantung atau faktor risiko.

Kebanyakan orang yang mengalami henti jantung meninggal dalam beberapa menit. Penanganan cepat dengan defibrillator dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Defibrillator adalah stimulator detak jantung yang menggunakan listrik tegangan tinggi untuk mengembalikan ritme jantung menjadi normal. Defibrillator eksternal otomatis (AED) dapat digunakan untuk menyelamatkan orang-orang yang mengalami henti jantung. Perangkat portabel ini sering ditemukan di tempat-tempat umum.

Gejala

Tanda awal henti jantung biasanya adalah kehilangan kesadaran. Pada saat yang sama tidak teraba denyut nadi atau detak jantung.  Beberapa orang merasa pusing sesaat sebelum mereka hilang kesadaran. Dalam satu jam sebelum henti jantung terjadi, beberapa orang mengalami nyeri dada, sesak napas, mual (merasa sakit perut), atau muntah.

Penyebab dari henti jantung

Kejadian ini dapat disebabkan oleh

  • Gangguan irama jantung
  • Penyakit jantung koroner
  • Abnormalitas lainnya pada jantung

Penyebab lainnya dapat berupa:

  • gangguan metabolik/elektrolit seperti kekurangan kalium dapat menyebabkan gangguan irama jantung
  • pemakaian obat-obatan,
  • keracunan obat,
  • trauma atau kecelakaan
  • olahraga berlebihan

Diagnosis

Diagnosis henti jantung dapat ditegakkan dengan memeriksa nadi karotis. Nadi karotis terletak di sisi kiri dan kanan leher. Letaknya kira-kira dua jari ke sisi kanan dan kiri dari tengah leher. Raba nadi dengan jari, dan rasakan apakah terdapat nadi pada penderita. Henti jantung ditegakkan saat nadi karotis sudah tidak dapat teraba. Henti jantung terjadi secara mendadak dan membutuhkan perawatan darurat. Dokter jarang mendiagnosis henti jantung dengan tes medis saat hal ini terjadi. Henti jantung sering terdiagnosis setelah terjadi. Jika Anda memiliki faktor resiko, dokter akan merujuk Anda ke spesialis jantung dan pembuluh darah untuk perawatan lebih lanjut.

Dokter akan menyarankan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mencari faktor resiko seperti:

-Elektrokardiogram (EKG)

-Ekokardiografi

-Kateterisasi jantung

-Tes darah

-Studi elektrofisiologi

Penatalaksanaan

Bila menemukan seseorang langsung jatuh tergeletak, cobalah untuk memanggil dan membangunkan orang tersebut. Bila tidak kunjung bangun, panggil bantuan dan kalau anda terlatih lakukan pertolongan pertama yaitu kompresi jantung dan paru (CPR).

Apabila cardiac arrest terjadi akibat aritmia seperti fibrilasi ventrikel, penanganan yang paling tepat adalah dengan defibrillator eksternal otomatis (AED). Prosedur ini menggunakan setrum listrik yang dialirkan menuju jantung. Prosedur ini menghentikan ritme jantung yang tidak beraturan untuk sementara. Dengan ini, jantung akan kembali berdetak dengan ritme normalnya.

Penanganan lanjutan

Jika seseorang pulih dari henti jantung mendadak akan dirawat di rumah sakit untuk perawatan dan pengobatan lanjutan. Di rumah sakit tim medis akan memberi obat-obatan untuk mengurangi resiko terjadinya henti jantung dan mencari penyebabnya.

Jika penyebabnya penyakit jantung koroner maka akan dilakukan intervensi koroner perkutan (PCI) untuk membuka sumbatan pada arteri koroner agar aliran darah kembali lancar. Orang yang mempunyai riwayat henti jantung seringkali diberikan alat kecil disebut implantable cardioverter defibrillator (ICD) dimana alat ini ditanam dibawah kulit dada atau perut. Gunanya untuk memonitor dan mengembalikan ritme jantung menjadi normal.

Foto : Freepik.com

Bagikan: