Mengenal Lemah Jantung (Kardiomiopati) dan Faktor Risikonya
Mengenal Lemah Jantung (Kardiomiopati) dan Faktor Risikonya
Posted on 2022-04-05 13:50:12 by Admin Dokter Jantung

Kardiomiopati atau biasa disebut lemah jantung adalah penyakit pada otot jantung (miokardium) di mana otot jantung menjadi lemah. Penyakit ini umumnya bersifat kronik. Otot jantung berfungsi memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi seluruh organ tubuh. Bila kekuatan pompa jantung melemah, maka suplai oksien dan nutrisi ke seluruh tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, ataupun gangguan pada katup jantung di mana komplikasi terparahnya dapat menyebabkan kematian. Penyebab kardiomiopati seringnya tidak diketahui secara pasti dan tidak semua penderita menunjukkan gejala.

Terdapat 3 jenis kardiomiopati

  • Kardiomiopati dilatasi adalah kondisi saat ruang bilik (ventrikel) kiri jantung membesar atau melebar dan dinding otot jantungnya menjadi lebih tipis. Kondisi ini sebabkan jantung melemah, sehingga kemampuannya dalam memompa darah ke seluruh tubuh menjadi berkurang.
  • Kardiomiopati hipertrofi jenis ini termasuk yang paling sering terjadi dan dapat ditemukan pada pasien dengan berbagai golongan usia. Kardiomiopati hipertrofi terjadi ketika otot jantung membesar dan menebal tanpa penyebab yang pasti.
  • Kardiomiopati restriktif terjadi ketika ventrikel menjadi kaku dan kurang elastis, tetapi dinding jantung tidak menebal. Akibatnya, ventrikel menjadi tegang dan tidak terisi oleh volume darah yang cukup.

Gambar : Wikipedia

Tanda dan gejala kardiomiopati bervariasi dari ringan hingga berat, antara lain:

  • Dada terasa tertekan atau sesak
  • Pembengkakan di kaki, perut dan vena di leher
  • Dada berdebar
  • Batuk saat posisi rebahan
  • Sesak nafas saat istirahat ataupun saat beraktivitas
  • Pingsan mendadak saat beraktivitas à waspada henti jantung mendadak

Tanda dan gejala cenderung memberat jika tidak ditangani walaupun lama perjalanan penyakit menjadi buruk berbeda-beda setiap penderitanya. Penyebab kardiomiopati umumnya tidak diketahui. Kardiomiopati dapat disebabkan karena beberapa penyakit (aquired) atau genetik yang ditandai dengan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit tersebut.

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kardiomiopati adalah berikut:

  • Hipertensi tidak terkontrol
  • Post serangan jantung
  • Penderita dengan detak jantung yang cepat dan tidak terkontrol
  • Masalah pada katup jantung
  • Infeksi COVID-19
  • Infeksi yang menyebabkan inflamasi pada otot jantung
  • Penyakit metabolik seperti obesitas, penyakit tiroid atau diabetes
  • Kurangnya asupan vitamin dan mineral di makanan sehari-hari , seperti thiamin (Vitamin B1)
  • Komplikasi kehamilan
  • Tubuh kelebihan zat besi yang disebabkan karena kelainan genetik (hemokromatosis)
  • Keadaan terjadinya pertumbuhan sel-sel radang yang tersebar di seluruh tubuh terutama jantung dan paru-paru (sarkoidosis)
  • Pertumbuhan protein abnormal pada organ tubuh (amyloidosis)
  • Kelainan jaringan ikat
  • Konsumsi alkohol berlebihan selama bertahun-tahun
  • Konsumsi kokaine, amfetamin atau steroid
  • Konsumsi obat kemoterapi dan menjalani radiasi untuk pengobatan kanker

Beberapa kondisi di atas dapat meningkatkan risiko mengalami kardiomiopati

Untuk menurunkan resiko kardiomiopati dapat dilakukan modifikasi gaya hidup seperti:

  • Tidak merokok
  • Jika berat badan berlebih turunkan hingga ideal dengan konsultasi dokter
  • Olahraga rutin
  • Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang 
  • Kendalikan stress
  • Kontrol tekanan darah, kolesterol dan gula darah
  • Hindari konsumsi alkohol dan steroid jangka panjang

Kardiomiopati jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan keadaan yang lebih serius (komplikasi)

Beberapa keadaan tersebut adalah:

  • Gagal jantung: di mana jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal
  • Sumbatan bekuan darah: akibat jantung tidak dapat bekerja efektif, bekuan darah dapat terbentuk di jantung. Jika bekuan darah masuk ke aliran darah, dapat menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke organ terutama jantung dan otak.
  • Kelainan katup jantung: Akibat kardiomiopati otot jantung membesar dan katup jantung tidak dapat menutup sepenuhnya. Hal ini menyebabkan aliran balik di pembuluh darah.
  • Henti jantung/kematian mendadak: Kardiomiopati dapat menyebabkan irama jantung abnormal sehingga beberapa kasus menyebabkan pingsan dan terparah kematian mendadak jika irama jantung berhenti tiba-tiba.

Beberapa tes diagnostik dapat dijalankan untuk membantu memprediksi risiko seseorang dan menjadi panduan dokter untuk memberikan perawatan yang tepat. Jika memiliki gejala dan tanda di atas atau memiliki riwayat  keluarga dengan keluhan serupa, segera konsultasi dokter agar penyakit terkontrol dan mencegah komplikasi  yang lebih serius.

 

Dr. Putri Nurwidayaningtyas

Foto : https://www.pngegg.com/

Bagikan: