Meningkatkan Performa Jantung Dengan Alat Pacu Jantung Nirkabel Terkecil di Dunia
Meningkatkan Performa Jantung Dengan Alat Pacu Jantung Nirkabel Terkecil di Dunia
Posted on 2022-03-17 19:05:59 by Admin Dokter Jantung

Hari Sabtu (5/3/2022), saya sibuk mengerjakan pemasangan alat pacu jantung permanen nirkabel (leadless permanent pacemaker) Micra AV Transcatheter Pacing Systems (Micra AV TPS) pada dua pasien. Micra AV adalah generasi pacu jantung nirkabel generasi terbaru sehingga belum banyak dipasang di Indonesia (prosedur kemarin adalah yang ke-3 dan ke-4. Saya juga terlibat dalam prosedur ke-1 dan ke-2).

Ganti Perangkat Lama

Pasien A berusia 59 tahun dengan gagal jantung dan fungsi jantung tinggal 33%. Ia menjalani pemasangan implantable cardioverter-defibrillator (ICD) di suatu rumah sakit dua tahun yang lalu. Dua bulan kemudian, kabel tergeser sehingga perlu dibongkar. Pembongkaran ICD dilakukan di rumah sakit yang berbeda. Hasilnya tidak optimal, dan terjadi infeksi. 
Oleh karena infeksi, pasien A menemui saya di Heartology Cardiovascular Center. Saya coba obati dulu hingga luka membaik, kering dan bagus. Fungsi jantung semakin membaik dan mendekati normal, yaitu telah menjadi 49% (normal >50%).

Pasien merasa terganggu dengan generator ICD yang besar, terasa berat dan mengganggu. Pasien juga sudah dikonsulkan ke psikiater untuk bisa menerima alat tersebut tapi tetap terasa mengganggu apalagi ada riwayat infeksi sehingga ada kecemasan yang dirasakan pasien. Perangkat yang dipasang adalah alat terapi resinkronikasi jantung (cardiac resynchronization therapy device/CRTD) tetapi difungsikan hanya sebagai ICD karena kabel ke-3 tidak dipasang di rumah sakit sebelumnya. Generator CRTD memang besar dibanding ICD biasa sehingga terasa mengganjal. Pasien setuju untuk mengganti CRTD dengan Micra AV yang jauh lebih kecil. 

Kami berhasil mengeluarkan CRTD lama dengan susah payah karena kabel menyangkut akibat perlengketan. Selanjutnya kami pasangkan alat pacu jantung permanen nirkabel Micra AV dengan hasil baik.

Pingsan Berulang

Pasien B usia 83 tahun punya cerita yang berbeda. Ia mengalami sinkop atau pingsan berulang. Mengenai sinkop, sobat DuoHanafy bisa membacanya di https://dokterjantung.com/artikel-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/sinkop.

Tentu harus dicari tahu apa yang menyebabkan pingsan. Rupanya terdapat trifascicular block, yaitu melambatnya konduksi di tiga area. Trifascicular block mencakup right bundle branch block (RBBB), anterior atau posterior fascicular block, dan atrioventricular block (AV block) derajat-1. Gejala blok jantung mencakup rasa melayang hingga pingsan, sesak nafas, nyeri dada, denyut jantung lambat atau cepat, dan merasa mudah lelah akibat bradikardia yang tiba-tiba. Lambatnya detak jantung membuat jantung tidak cukup kuat memompa darah ke seluruh tubuh. Otak turut terimbas dengan tidak cukup teraliri darah yang membawa oksigen sehingga pasien kerap pingsan.

Pasien memerlukan alat pacu jantung untuk meningkatkan kemampuan jantung memompa darah. Pilihan pasien jatuh pada Micra AV untuk mendapatkan kenyamanan lebih baik, risiko jauh lebih kecil karena tanpa operasi dan keleluasaan beraktivitas tanpa mengkhawatirkan risiko kabel tergeser.

Micra AV merupakan generasi terbaru yang bisa dual chamber VDD sehingga terjaga sinkroni antara serambi dan bilik. Berukuran mungil, hanya sebesar kapsul obat dan nirkabel sehingga dapat dipasang melalui prosedur kateter. Tidak heran jika perangkat keluaran #Medtronic ini menjadi pilihan utama bagi pasien bradikardia yang menghendaki kenyamanan ekstra dengan risiko pemasangan lebih rendah dibanding pacu jantung permanen yang konvensional.

#ceritaDuoHanafy #ceritaDickyHanafyMDPhD #aritmia #arrhythmia #bradikardia #bradycardia #prosedurnonbedah #nonsurgicalprocedure #nonbedah #nonsurgical #alatpacujantungpermanen #alatpacujantung #permanenpacemaker #ppm #MicraAVTranscatheterPacingSystems #MicraAV #TranscatheterPacingSystems #prosedurMicraAVdiIndonesia #MicraAVIndonesia #Medtronic #medtronicindonesia

 

Bagikan: